Wednesday, July 28, 2010

Dia Memang baru berumur 18 tahun.
Ujung selendang kain sutra cinde yang melilit pundaknya dan beberapa helai rambutnya melambai-lambai ditiup angin. Laut Jawa dari arah buritan. Hidungnya yang seperti belahan segitiga sama sisi menghirup asin air laut dan bibirnya agak sedikit terbuka.

Musim hujan belum lagi menerjang, dan angin barat tertiup cukup keras. Langit yang semburat hanya digantungi segerombolan awan. Senja masih terasa hangat di sisa matahari.

Dyah Pitaloka merasa tak seperti nasib mentari, yang sudah pasti akan kembali esok pagi. Dia tengah menghadapi sebuah masa depan yang sesunggunhya tidak pasi. Mungkin dia akan menyongsong fajar yang merekah esok pagi. Namun mungkin juga baginya fajar hanyalah sebuah fatamorgana.

Download : Dyah Pitalokan Korban Ambisi Politik Gajah Mada

0 Comments:

Post a Comment



 

FREE HOT VIDEO | HOT GIRL GALERRY